Didi Kempot merupakan seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu campursari, dan congdut dari Surakarta. Berbagai lagu yang ia tulis, bertemakan tentang patah hati dan kehilangan. Hal ini dengan sengaja ia lakukan, karena banyak orang yang mengalaminya dan ingin lebih dekat dengan orang banyak. Ia juga memakai nama tempat, pada sebagian judulnya. Sekarang Didi banyak disukai oleh kelompok muda dari beberapa daerah, dan menyebut mereka sendiri sebagai Sad Boys atau juga Sad Girls. Dalam kumpulan Sobat Ambyar, Didi Kempot diberi julukan sebagai Godfather of Broken Heart dengan panggilan Lord Didi. Julukan ini berasal dari beberapa lagu nya, yang bercerita mengarah kesedihan dan kisah patah hati. Pada awal sebelum terkenal, dirinya hanya seorang pemusik jalanan.
PERJALANAN AWAL KEHIDUPAN DIDI KEMPOT HINGGA MENCAPAI KARIER YANG SUKSES
Sekitar tahun 1984, ia mulai menunjukkan bakat nya dengan menjadi pemusik jalanan. Didi memainkan beberapa alat musik, seperti ukulele dan juga kendang. Pada tahun 1987 ia dan teman nya mulai berkumpul di Jakarta, dan mereka mengamen bersama di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, serta Senin. Mulai pada saat itu muncul sebuah julukan Kempot, yang artinya Kelompok Pengamen Trotoar dan menjadi nama panggung nya sampai saat ini. Bersamaan dengan kegiatan mengamen, mereka melakukan rekaman. Setelah itu, mereka mencoba menawarkan kaset rekaman tersebut ke beberapa studio musik di Jakarta.
Walaupun beberapa kali usaha mereka gagal, namun ternyata mereka mampu menarik perhatian label Musica Studio’s. Dan pada tahun 1989, ia memulai album perdananya dan yang menjadi lagu andalan pada album itu adalah Cidro. Arti dari lagu ini adalah, dimana kisah cinta yang tidak direstui oleh orang tua dari wanita. Hal ini yang memberi inspirasi baginya dan menjadikan Cidro sebagai lagu yang sangat menyentuh banyak orang. Setelah lagu itu mulai terkenal, ia melanjutkan karier nya dengan melangkah ke Eropa pada tahun 1996. Ia merekam lagu yang berjudul Layang Kangen, di Rotterdam Belanda. Setelah itu ia kembali ke Indonesia.
Belum lama setelah kepulangannya, ia menerbitkan lagu yang berjudul Stasiun Balapan. Dengan kembalinya ia ke Indonesia, membuat karier nya lebih berkembang. Kabar ini terbukti dengan munculnya lagu lagu baru di awal 2000-an. Tidak hanya sampai disitu, namanya semakin terkenal dengan lagu berjudul Kalung Emas, pada 2013 dan Suket Teki di tahun 2016. Nyatanya lagu ini sukses mendapat apresiasi, yang sangat tinggi dari warga Indonesia. Di bulan April tahun 2020, Didi mengadakan konser live dari rumah dan mengumpulkan donasi Rp 7,6 miliar untuk melawan COVID-19. Pada tahun 2020, dirinya merilis sebuah lagu berjudul Ojo Mudik, yang bertujuan untuk masyarakat agar tidak kembali ke kampung.
SINGKAT CERITA TENTANG KEHIDUPAN PRIBADI DARI GODFATHER OF BROKEN HEART
- Nama Lahir : Didik Prasetyo
- Tanggal Lahir : 31 Desember 1966
- Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
- Meninggal : 2 Mei 2020
- Genre : Campursari, Congdut, Pop Jawa, Indonesia
- Pekerjaan : Penyanyi, Penyanyi, Pencipta Lagu, Produser
- Instrumental : Vokal, Gitar, Ukulele, dan Kendang
- Tahun Aktif : 1984-2020
Pada tahun 1989 ia menikah dengan istri pertama nya Saputri, dan mereka dikaruniai 3 anak. Akan tetapi yang dapat dilahirkan hanya 2 orang, yaitu Lintang Ayu Tyas Prastri dan Siola Putri Reginaresi. Anak pertama nya, dinyatakan meninggal pada usia 6 bulan, dan anak nya yang terakhir meninggal saat masih di dalam kandungan. Ia menerbitkan sebuah karya dengan judul Bayi Suci, yang menceritakan tentang anak pertama nya. Kabarnya Didi mengasuh seorang anak bernama Enny Suwinawati, dan ia besarkan dengan Saputri.
Diketahui bahwa ia menikah lagi dengan Dian Ekawati, yang merupakan model dari video musik Stasiun Balapan. Dari pernikahan keduanya, ia dan sang istri dikaruniai 3 anak Staso, Stansa, dan juga Stania. Staso berkata bahwa namanya merupakan kependekan dari, Stasiun Balapan. Dan terdengar kabar bahwa Didi menikah lagi dengan penyanyi dangdut Yan Vellia di tahun 2005. Ia mempunyai 2 anak, yaitu Saka Praja Adil dan juga Seika Zanithaqisya Prasetya.
KISAH KEMATIANNYA KARENA PENYAKIT JANTUNG
Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 2020, pukul 07.42 WIB di usianya 53 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit, Kasih Ibu Surakarta karena henti jantung. Satu hari sebelum kepergiannya, ia sempat mengalami sakit panas. Untuk jenazahnya dimakamkan di hari yang sama, di Tempat Pemakaman Umum Astana Jatisari Desa Majasem Kecamatan Kendal, Ngawi. Makam nya sengaja diletakkan, berdekatan dengan makan anak sulungnya. Ia sangat terkenal dan menjadi idola banyak orang, karena ia memperlakukan penggemar nya layak sebagai seorang sahabat.
LIST LAGU TERPOPLER DARI DIDI KEMPOT
- Ambyar
- Tatu
- Kangen Nickerie
- Banyu Langit
- Stasiun Balapan
- Suket Teki
- Prawan Kalimantan
- Prau Layar
- Sewu Siji
- Ninggali Tatu
- Lungiting Asmoro
- Kelingan
- Konangan
- Kalung Mas
- Remang Remang
- Cucak Rowo
- Taman Jurug
- Jambu Alas
- Layang Kangen
- Cidro
- Tanjung Mas Ninggal Janji
Baca Juga : Bengkulu, Kota Pengasingan Bung Karno Yang Kaya Akan Sejarah